MOBILITAS PENDUDUK DAN RISIKO PENULARAN HIV & AIDS: KASUS DI PROVINSI BALI

Sri Sunarti Purwaningsih

Abstract


Sejak zaman kolonial Belanda, Bali telah menjadi tujuan wisata terkenal. Banyak orang dari luar Bali datang dan pergi ke Bali sebagai turis. Akibatnya, masyarakat Bali berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang demografis dan budaya. Interaksi ini memiliki konsekuensi baik positif maupun negatif. Migrasi masuk dan pariwisata tidak hanya telah memberikan manfaat untuk ekonomi lokal, tetapi juga telah mengubah gaya hidup masyarakat. Sejak ditemukan di Bali 1987, kasus HN & AIDS di wilayah ini tumbuh dengan cepat dan menyebar ke seluruh kabupaten di Provinsi Bali. Hal ini menunjukkan bahwa orang-orang di Bali mempunyai risiko yang cukup besar menyangkut masalah penyakit seksual yang menular termasuk HN & AIDS. Penelitian kami pada tahun 1999 menemukan bahwa HN & AIDS menjadi fenomena di kalangan anak muda, terutama para pemuda pantai. Mereka berpikir bahwa hubungan seksual dengan orang asing tidak berisiko karena mereka yakin bahwa orang asing bebas dari mv & AIDS. Tulisan ini menganalisis beberapa masalah terkait dengan migrasi dan fenomena HIV & AIDS. Tulisan ini juga antara lain membahas hubungan antara mobilitas penduduk dan dampak negatif pada kehidupan manusia seperti HN & AIDS. Akhimya, tulisan ini membahas pengetahuan lokal yang dapat digunakan untuk mencegah penularan HIV & AIDS.

Keywords


Kasus Penyebaran HIV &AIDS, Faktor-Faktor Demografik Sosial, Perbuatan Berisiko

Full Text:

PDF

References


BPS Jakarta. (2010). Statistik Mobilitas penduduk dan Tenaga kerja 2010. Jakarta: BPS Jakarta.

BPS Jakarta. (2010a). Profil Migran hasil Survei Penduduk Antar Sensus 2005. Jakarta: BPS Jakarta

BPS Jakarta. (2010b). Tren/Pola Migrasi dari berbagai Sensus dan Survei. Jakarta: BPS Jakarta

BPS. (2010). Sp2010.bps.go.id/index.php/site?id=5100000000wilayah=Bali. Provinsi Bali.Berita AIDS Indonesia Indonesia. (1994). Vol. 3, No. 3.

Berita AIDS Indonesia Indonesia. (1994). Vol. 3, No. 4.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1999). Laporan Bulanan HIV/AIDS sampai dengan akhir bulan Desember 1999. Jakarta: Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2001). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2005). Laporan Bulanan HIV/AIDS sampai dengan akhir bulan Maret 2005. Jakarta: Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2008). Laporan Bulanan HIV/AIDS sampai dengan akhir bulan Juni 2008. Jakarta: Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan.

Departemen Kesehatan RI dan UNAIDS. (2002). Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia: Respon saat ini Menangkal Ancaman Bencana Nasional AIDS mendatang. Sidang Kabinet Sesi Khusus HIV/AIDS Maret 2003. Jakarta: Departemen Kesehatan.

Ford, K., Fajans, P. & Wirawan, D.N. (1992). AIDS Knowledge, Condom Attitudes, and Sexual Behaviour among Male Sex Workers and Male Tourist Clients in Bali, Indonesia.

Ford, K., Wirawan, D.N., dan P. Fajan. (1995). AIDS Knowledge, Risk Behaviors, and Condom Use Among Four Groups of Female Sex Workers in Bali, Indonesia. Journal of Acquired Immune Syndromes and Human Retrovirology. No. 10. p.569-576.

Ford, K., Wirawan, D.N., P. Fajan dan Thorpe, L. (1995). Aids Knowledge, Risk Behaviors, and Factors Related to Condom Use Among Male Commercials Sex Workers and Male Tourist Clients in Bali, Indonesia. Journal of Acquired Immune Syndromes and Human Retrovirology. No. 9. p.751-759.

Fajans, P., Wirawan, D. N., & Ford, K. (1994). STD knowledge and behaviours among clients of female sex workers in bali, indonesia. AIDS Care, 6(4), 459-475. crossref

Gunawan, Suriadi, dkk. (1999). Dimensi Sosio-Demografi Prilaku Seksualitas Remaja dan Pencegahan Penularan HIV/AIDS, Seri Penelitian PPT-LIPI, No. 39/1999.

Hugo, Graeme. (2001). Mobilitas penduduk di dalam dan di luar negeri: Implikasi untuk Penyebaran HIV/AIDS. Jakarta: UNDP South East Asia HIV And Development Office, ILO Indonesia, UNAIDS Indonesia.

Iskandar, Meiwita, dkk. (1996). Analisis Situasi HIV/AIDS dan dampaknya terhadap anak-anak, wanita dan keluarga di Indonesia. Depok: Pusat Penelitian Kesehatan, Universitas Indonesia.id.wikipaedia.org/wiki/Daftar_kabupaten_dan_kota_di_bali

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Raksyat, Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. (2002). Sidang Kabinet Khusus HIV/AIDS, Desember 2002. Respon Saat ini, menangkal bencana nasional AIDS mendatang. Jakarta: Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Komisi Penanggulangan AIDS Nasional.

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. (2003). Strategi Nasional Penanggulangan HIV/AIDS 2003-2007. Jakarta: Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat.

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. (2007). Strategi Nasional Penanggulangan HIV/AIDS 2007-2010. Jakarta: Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat.

Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. Rencana Aksi Nasional Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia 2007-2010. Jakarta: Komisi Penanggulangan AIDS Nasional.

MATRA, Maret. (1995). AIDS Pasca 2000.

Mamahit, E. S. (1999). AIDS di Indonesia: ke Mana, dalam Kompas tanggal 2 Desember 1999 hal. 4

Peduli, Edisi II, (1995), Pokdisus AIDS.

Peduli, Edisi III, (1997), Pokdisus AIDS.

Purwaningsih, S. S., Widayatun, dan Alihar, F. (1999). Profil Sosio Demogarfi Orang dengan HIV/AIDS: Hasil kajian cepat di Surabaya dan Bali, Jakarta: PPK-LIPI.

Republika, 25 April, (1999).

Rustamaji, N. A. (1998). Membidik AIDS: Ikhtiar Memahami HIV dan ODHA (editor), Yogyakarta: Galang Press bekerjasama dengan Yayasan Memajukan Ilmu Penyakit Dalam.

Sasongko, A. (1999). Beberapa Catatan Untuk Rencana Penelitian Tim Peneliti LIPI Tentang Profil Sosio-demografis HIV/AIDS.

Saptandari, P. (1999). Remaja, AIDS dan Permasalahannya: Suatu Tinjauan Aspek Sosio-kultural, makalah disampaikan pada seminar Jubileum ke 30 Jurnal Antropologi Indonesia, Depok: Jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.

Situmorang, A., Purwaningsih, S. S., Widayatun, dan Fatoni, Z. (2007). Kondisi Kesehatan Reproduksi di Wilayah Perbatasan: fenomena infeksi menular seksual (IMS) termasuk HIV/AIDS. Jakarta: PPK-LIPI.

Sudarsono. (1998). Gigolo dan Seks: Resiko Penularan, Pemahaman dan Pencegahan PMS. Yogyakarta: Kerjasama Ford Foundation dan PSK UGM.

Sukiartha, K., Sumiartha, E., dan Parwati, T. (1999). Strategi Intervensi Pencegahan PMS dan HIV/AIDS dalam Praktek Gigolo pada Pemuda Lokal Pekerja Pariwisata Di Lovina, Buleleng, Bali Indonesia, Makalah dipersiapkan untuk dipresentasikan pada seminar AIDS di Kuala Lumpur.

Support. (1999). Majalah Bulanan No. 38 Th. V, Juli.

Support. (1999). Majalah Bulanan No. 39 Th. V, Agustus 1999.

Vital, Agustus. (1999).

Wirawan, D. N., Fajan, P. dan Ford, K. (1993). AIDS and STD: risk behaviour patterns among female sex workers in Bali, Indonesia, dalam AIDS Care, vol. 5, no. 3.

www.antarabali.com/berita/13076/7619.persen-pad-berasal-dari-pariwisata, 76.19 persen PAD berasal dari pariwisata. Diunduh pada 20 September 2013.




DOI: https://doi.org/10.14203/jki.v8i2.16

Copyright (c) 2013 Jurnal Kependudukan Indonesia

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Research Center for Population, Indonesian Institute of Sciences

Widya Graha Building, 7th and 10th floors
Jl. Jenderal Gatot Subroto 10 Jakarta Selatan, Telp (021) 5221687
Website: http:/kependudukan.lipi.go.id;
E-Journal: http://ejurnal.kependudukan.lipi.go.id
Pustaka: http://pustaka.kependudukan.lipi.go.id
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------